Selasa, 02 November 2010

Gangguan Bicara Anak dapat dideteksi sejak 3 Bulan

Di Atas Tiga Tahun, Pengobatan Lebih Sulit
Banyak orang tua baru mengetahui anaknya mengalami gangguan bicara setelah berumur di atas dua tahun. Padahal, gangguan ini sudah bisa dideteksi saat anak berusia 3 bulan. Untuk itu, orang tua harus bisa mengetahui gejalanya sejak awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan sejak dini.
Menurut dr Panji SpA, pada keadaan normal, seorang anak yang berusia satu tahun sudah bisa menyebutkan satu kata seperti kata mama dan papa. Pada usia 15 bulan sudah mampu mengucapkan kata-kata. Sedangkan pada usia 2 tahun biasanya anak sudah bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan pada usia 30 bulan sudah bisa mengucapkan kata dengan sempurna. “Sehingga hal ini harus diperhatikan, apakah anaknya sudah bisa melakukannya atau tidak,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Theresia, kemarin.
Katanya, pada umumnya anak dibawa ke dokter karena tiga masalah, yakni perkembangan bicara terlambat, gangguan dalam pengucapan kata, dan sukar membaca dan menulis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami gangguan bicara. Pertama, gangguan bicara bersifat bawaan (konginetal). Gangguan ini bisa dikarenakan, retardasai mental, ketulian, gangguan saraf, cacat pada alat bicara seperti pada lidah, gigi, bibir, langit-langit dan anak lidah. Bisa juga karena gangguan perkembangan bicara, seperti gagap dan gangguan saraf-saraf motorik.
Kedua, gangguan bicara yang didapat. Gangguan ini timbul bisa dikarenakan afasia, yakni gangguan bicara yang diakibatkan penyakit yang disertai kejang. Bisa juga karena infeksi pada otak pasca trauma kepala, kanker otak, gangguan aliran darah ke otak, serta kelumpuhan saraf yang menggerakkan otot bicara, seperti polio dan tumor otak.
Ketiga, karena faktor kejiwaan seperti penyakit autisme. “Biasanya gangguan bawaan lebih sulit diobati, namun pada gangguan anatomi masih bisa dikoreksi dengan operasi,” ujarnya. Mengingat masa pertumbuhan otak paling cepat terjadi sejak umur enam bulan hingga tiga tahun, maka jika terjadi gangguan bicara pada masa golden age, maka ini akan mengganggu proses pertumbuhan otaknya. “Karena seharusnya pada masa ini, bisa dipacu perkembangan otaknya,” ujarnya.
Lalu bagaimana mendeteksi dini gangguan bicara pada anak? Menurut dr Panji, deteksi gejala gangguan bicara sudah bisa diketahui sejak usia tiga bulan. Caranya sederhana, jika anak tidak terangsang oleh stimulasi kontak dan suara, maka kemungkinan besar anak mengalami gangguan bicara. “Jadi jika anak berusia 3 bulan, bunyikan gelas di samping bayi, dilihat apakah ada respons terhadap suara tersebut. Misalnya dengan menoleh,” ujarnya memberikan contoh.
Jika gejala ini menimpa anak, sebaiknya orang tua segera memeriksakan ke dokter untuk diberikan pengobatan dan terapi yang sesuai dengan penyebabnya. Jika ada gangguan anatomi, maka bisa dikoreksi dengan operasi ataupun dengan melakukan terapi psikologis lainnya.
Biasanya, jika anak terlambat dibawa ke dokter, sehingga pengobatan baru bisa dilakukan sejak usia tiga tahun, maka pengobatan akan lebih sulit. “Di atas usia tiga tahun, perkembangan otak sudah berhenti, sehingga lebih sulit diperbaiki,” pungkasnya.

Jumat, 29 Oktober 2010

pendidikan anak tuna rungu

anak tuna rungu adalah anak yang mengalami gangguan dalam hal berkomunikas yang disebabkan oleh masalah pendengara..

pendidikan anak tuna rungu

anak tuna rungu adalah anak yang mengalami gangguan dalam hal berkomunikas yang disebabkan oleh masalah pendengara..

permainan anak

permainan anak adalah sebuah permainan yang dirancang oleh seseorang untuk anak

permainan anak

permainan anak adalah sebuah permainan yang dirancang oleh seseorang untuk anak

ANGGA A2C TERAPI WICARA:

ANGGA A2C TERAPI WICARA: